Sabtu, 02 Oktober 2010

Anak Durhaka Membawa Orang Tua Masuk Surga

Apa yang terlintas dalam fikiran kalian saat mendengar kata penjahat, mungkin anda akan berfikir dalam konotasi yang negative, tapi cobalah kita berfikir dalam denotasi yang positif. Kenapa ia bs dikatakan jahat?, apa yang membuat ia menjadi seorang penjahat?, kapan ia menjadi seorang penjahat?, siapa yang membuat ia menjadi penjahat?, dimana ia dikatakan sebagai penjahat? dan bagaimana bisa dikatakan ia sebagai seorang penjahat?. Begitu halnya saat anda mendengar sebuah kata Durhaka, mungkin terlintas dalam benak anda adalah seorang anak yang selalu melawan orang tua. Namun coba kita balik pemikiran tersebut dan coba kita berimajinasi dengan membalikkan sebuah stereotype. Saya tidak berharap anda mengerti apa yang saya lakukan, tapi cobalah untuk berimajinasi.

Kenapa harus ada yang namanya anak durhaka???. Kenapa selalu anak yang disalahkan saat kita coba untuk mempertahankan apa yang baik kalau itu baik. Kenapa kita harus berbohong terhadap sebuah keadaan, dan coba untuk kalian pahami.

Dalam setiap agaman pun mempunyai sebuah perbedaan dalam menjalankan ibadahnya, serta dalam satu agama pun mempunyai berbagai pandangan yang berbeda dalam mengartikan sebuah ajaran yang telah di wahyukan. Tetapi mempunyai kesamaan dalam mengajarkan kebaikan. Namun perbedaan yang seharusnya menjadi sesuatu yang benar, malah berbanding terbalik menjadi sesuatu yang mencari siapa yang benar?.

Apa yang pernah diajarkan tentang sebuah kebenaran dulu, berbanding terbalik dengan kenyataan sekarang.

Dalam mencari suatu yang benar, kita harus mencari dulu suatu yang salah.

Namun semua itu harus ada sebuah kepercayaan.

Apakah orang bersalah di masa silam, harus selalu di hukum dengan kesalahannya tanpa diberikan kesempatan untuk memperbaikinya.

Kadang yang tua selalu saja memandang yang muda dengan sebelah mata, padahal ia bisa menjadi segalanya.

Coba kita lihat pemerintahan sekarang ini, siapa yang mendominasi?. Pastilah yang tua, dan apa yang mereka berikan?.

Siapa yang banyak melakukan korupsi?, dan apa efek dari perbuatan tersebut.

Saat yang muda berusaha ingin menggantikan yang tua, kenapa harus di pertanyakan dan diperdebatkan?. Kenapa tidak diberikan kesempatan untuk melaksanakan?.

Kenapa yang muda masuk kedalam lembah hitam, melakukan mabuk-mabukkan, tawuran dll. Siapakah yang salah?.

Saat seorang anak mulai dewasa dan coba untuk melawan semua yang salah terhadap orang tua, apakah itu di anggap salah. Mungkin jawabannya adalah caranya yang kurang tetap.

Tapi situasinya berbeda dengan apa yang di ajarkan. Namun ini merupakan sebuah pilihan agar orang tua bisa masuk surga kelak nanti.

Saya tidak berharap anda akan mengerti tetapi coba memahami sebuah situasi.

Bersambung….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar